Langsung ke konten utama

PERBEDAAN GENERAL CONTROL VS APPLICATION CONTROL


1.     Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi (application controls) adalah sistem pengendalian intern komputer yang berkaitan dengan pekerjaan atau kegiatan tertentu yang telah ditentukan (setiap aplikasi berbeda karateristik dan kebutuhan pengendaliannya). 
Pengendalian aplikasi atau application control adalah pengendalian dalam hal pekerjaan pekerjaan yang dilakukan dalam suatu proses pengolahan data sehingga akan berhubungan dengan ketelitian dan kelengkapan data yang di proses melalui aplikasi tertentu (Mulyadi 2001)

Misalnya komputerisasi kepegawaian tentu berbeda resiko dan kebutuhan pengendaliannya dengan sistem komputerisasi penjualan, apalagi bila sistem penjualan tersebut didesain web-based atau E-Commerce.
Tujuan pengendalian aplikasi dimaksudkan untuk memastikan bahwa data di-input secara benar ke dalam aplikasi, diproses secara benar, dan terdapat pengendalian yang memadai atas output yang dihasilkan.

Pengendalian Aplikasi Terdiri Dari :

1.)      Pengendalian Atas Masukkan (Input)

Mengapa diperlukan pengendalian input ? Karena input merupakan salah satu tahap dalam sistem komputerisasi yang paling krusial dan mengandung resiko.
Resiko yang dihadapi misalnya ialah:
·         Data transaksi yang ditulis oleh pelaku transaksi salah.
·         Kesalahan pengisian dengan kesengajaan disalahkan.
·         Penulisan tidak jelas sehingga dibaca salah oleh orang lain (misalnya  petugas yang harus meng-entry data tersebut ke komputer), khususnya bila yang diolah bukan dokumen aslinya, melainkan tembusan.

Batch Sistem
Cara pemrosesan data input antara lain dengan sistem batch processing, data diolah dalam satuan kelompok (bundel) dokumen, dan delayed processing system (pengolahan bersifat tertunda, yaitu updating data di  komputer tidak sama dengan terjadinya transaksi).
Pengendalian input dalam sistem batch dilakukan pada tahap:
—  Data Capturing
—  Batch Data Preparation
—  Batch Data Entry
—  Validation

On-line Real time Entry
Pengendalian input sistem on-line real time dilakukan pada tahap :
Entry Data & Validation
Pada batch processing system lazimnya entri data dilakukan petugas data entry (petugas teknis unit komputer), sedangkan dalam sistem on-line real-time lazimnya entri data oleh pemakai langsung (misalnya para pelanggan atau nasabah bank) maupun para petugas operasional (sudah tidak dikatagorikan sebagai pegawai komputer lagi, misalnya: nasabah yang mengambil uang di ATM, petugas front office hotel, bank teller.
Dalam sistem komputerisasi, khususnya yang menggunakan sistem on-line real-time, paperless, maka masalah jejak pemeriksaan (audit trail) menjadi makin penting. Oleh karena itu masalah audit trail antara lain dalam bentukexistence controls harus betul-betul diperhatikan.

Pengendalian Bersifat Prevention
Contoh pengendalian yang bersifat preventif misalnya ialah siapkan manual (buku pedoman kerja/prosedur tertulis) untuk cara-cara memasukkan data ke file komputer. Cara lain ialah perlunya pelatihan bagi para pengguna atau operatornya. Letak/ lingkungan/ bentuk layar perekaman yang baik juga merupakan faktor-faktor yang menentukan kenyaman perekaman data. Makin nyaman diharapkan tingkat kesalahan yang disebabkan oleh kejenuhan dan kelelahan akan makin kecil. Pengendalian lain mialnya ialah pembatasan access secara fisik (contoh ruang ATM), adanya aturan otorisasi (contohnya adanya PIN), identifikasi terminal dan operatornya (password tertentu), proteksi dari fragmentasi.

Pengendalian Bersifat Detection
Contoh pengendalian intern yang bersifat detection objective misalnya ialah validasi kesesuaian kode/ identitas./ PIN/ Account-ID antara yang dientri dengan yang ada di file komputer, validasi atas field tertentu.

Pengendalian Bersifat Correction
Dalam pengendalian intern yang bersifat correction objective perlu disusun prosedur pembetulan data apabila ternyata terdapat data salah yang lolos ke sistem. Lazimnya terdapat dua prosedur yang berkaitan dengan hal ini, yaitu:
Bila kesalahan adalah Keying Error, cara pelaksanaan pembetulan ialah dengan merekam ulang (pembetulan data).
Bila Source Error, artinya kesalahan bukan di pihak sistem pengolahan data, melainkan dari sumbernya. Cara pembetulannya apabila terjadi kesalahan semacam itu maka harus diklarifikasi kepada asal datanya.

2.)      Pengendalian Atas Pengolahan (Processing )
Pengendalian proses (processing controls) ialah pengendalian intern untuk mendeteksi jangan sampai data (khususnya data yang sesungguhnya sudah valid) menjadi error karena adanya kesalahan proses.
Kemungkinan yang paling besar untuk menimbulkan terjadinya error adalah kesalahan logika program, salah rumus, salah urutan program, ketidakterpaduan antar  subsistem atupun kesalahan teknis lainnya.

3.)      Pengendalian Atas Keluaran (Output )
Pengendalian keluaran (output controls) ialah pengendalian intern untuk mendeteksi jangan sampai informasi yang disajikan tidak akurat, tidak lengkap, tidak mutakhir datanya, atau didistribusikan kepada orang- orang yang tidak berhak. Kemungkinan resiko yang dihadapi yang terkait dengan keluaran ialah seperti telah disebutkan di atas: laporan tidak akurat, tidak lengkap, terlambat atau data tidak uptodate, banyak item data yang tidak relevan, bias, dibaca oleh pihak yang tidak berhak. Dalam sistem yang sudah lebih terbuka (menggunakan jaringan komuni-kasi publik) potensi akses oleh hacker, cracker atau orang yang tidak berwenang lainnya menjadi makin tinggi.

2.     PENGENDALIAN UMUM
  Pengendalian umum pada perusahaan biasanya dilakukan terhadap aspek fisikal maupun logikal. Aspek fisikal, terhadap aset-aset fisik perusahaan, sedangkan aspek logikal biasanya terhadap sistem informasi di level manajemen (misal: sistem operasi). Pengendalian umum sendiri digolongkan menjadi beberapa, diantaranya adalah:
     
1). Pengendalian organisasi dan otorisasi.
Yang dimaksud dengan organisasi disini adalah secara umum terdapat pemisahan tugas dan jabatan antara pengguna sistem (operasi) dan administrator sistem (operasi). Disini juga dapat dilihat bahwa pengguna hanya dapat mengakses sistem apabila memang telah diotorisasi oleh administrator.
   
 2). Pengendalian operasi.
Operasi sistem informasi dalam perusahaan juga perlu pengendalian untuk memastikan sistem informasi tersebut dapat beroperasi dengan baik selayaknya sesuai yang diharapkan.

3)    Pengendalian perubahan.
Perubahan-perubahan yang dilakukan terhadap sistem informasi juga harus dikendalikan. Termasuk pengendalian versi dari sistem informasi tersebut, catatan perubahan versi,serta manajemen perubahan atas diimplementasikannya sebuah sistem informasi.

4)    Pengendalian akses fisikal dan logikal.
Pengendalian akses fisikal berkaitan dengan akses secara fisik terhadap fasilitas-fasilitas sistem informasi suatu perusahaan, sedangkan akses logikal berkaitan dengan pengelolaan akses terhadap sistem operasi sistem tersebut (misal: windows).


HUBUNGAN PENGENDALIAN UMUM DAN PENGENDALIAN APLIKASI 

      Hubungan antara pengendalian umum dan aplikasi bersifat pervasif. Artinya apabila pengendalian umum terbukti jelek, maka pengendalian aplikasinya diasumsikan jelek juga, sedangkan bila pengendalian umum terbukti baik, maka diasumsikan pengendalian aplikasinya juga baik.

PERBEDAAN GENERAL CONTROL VS APPLICATION CONTROL

          Jadi kesimpulan yang dapat saya tarik dari informasi diatas adalah pengendalian aplikasi sesuai dengan namanya merupakan pengendalian yang terkait dengan perangkat lunak ( aplikasi ) tertentu yang meluputi pengendalian input, pengendalian proses dan pengendalian output dan bersifat lebih berorientasi pada data.
Sementara pengendalian umum terkait dengan aspek fisikal dan logikal dari suatu entitas seperti aset fisik dan juga sistem informasi dan bersifat prosedural


Komentar

  1. Sangat bermanfaat informasinya..terima kasih.

    BalasHapus
  2. Di RIKA ANDERSON LOAN COMPANY, kami menawarkan semua jenis bantuan keuangan kepada semua individu, suku bunga kami adalah 2% per tahun.

    Kami juga memberikan saran dan bantuan keuangan kepada kami klien dan pelamar.

    Jika Anda memiliki proyek yang bagus atau ingin memulai bisnis dan membutuhkan pinjaman untuk membiayainya segera, kita dapat mendiskusikannya, menandatangani kontrak, dan kemudian mendanai proyek atau bisnis Anda untuk Anda bersama dengan Bank Dunia dan Bank Industri.

    Kategori Bisnis

    Bisnis Merchandising.
    Bisnis manufaktur
    Bisnis Hibrida.
    Kepemilikan tunggal
    Kemitraan.
    Perusahaan.
    Perseroan terbatas.
    pinjaman pribadi.
    pinjaman investasi.
    pinjaman pinjaman.
    Kredit kepemilikan rumah.

    KONTAK PERUSAHAAN PINJAMAN:

    Situs web: rikaandersonloancompany.webs.com
    Email: rikaandersonloancompany@gmail.com
    Layanan Pelanggan Whatsapp: +1 916 448 1012
    Obrolan Whatsapp: +1(929)526-0086

    Facebook: Rika Anderson Alfreda
    Instagram: Rikaandersonloancompany.alfred
    Twitter: @LoanRika
    Kantor Pusat: 228 Park Ave S, New York, NY 10003-1502, AS
    Pajak / CAC /: 1095/0730/2028
    Mahkamah Agung Kabupaten New York, NY9016 34001

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : CHAPTER 5

INFRASTRUKTUR TI DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI v   INFRASTRUKTUR TI Infrastruktur teknologi informasi (TI) didefinisikan sebagai berbagai sumber daya teknologi yang menyediakan platform bagi aplikasi (penerapan) system informasi spesifik bagi perusahaan. Infrastruktur dalam TI meliputi investasi dalam perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan seperti konsultasi, pendidikan, dan pelatihan dalam perusahaan. Infrastruktur TI juga merupakan rangkaian dari layanan keseluruhan perusahaan yang dianggarkan oleh manajemen serta terdiri atas kapabilitas manusia dan teknis. Hubungan diantara Perusahaan, Infrastruktur TI,dan Kapabilitas Bisnis “Layanan perusahaan merupakan kemampuan untuk menyediakan kepada pelanggan, pemasok dan juga karyawan yang memiliki fungsi secara langsung terhadap infrastruktur TI nya yang mendukung bisnis dan strategi sistem informasi perusahaan” ·       Jasa telekomunikasi menyediakan konektivitas data, suara, dan video kepada karyawan, pelanggan

Perbedaan Financial Statement dan Financial Report

v   Perbedaan Financial Statement dan Financial Report             Di dunia akuntansi ada istilah Financial Report (Pelaporan Keuangan) dan Financial Statement (Laporan Keuangan). Meskipun dari segi kata tidak jauh beda namun ternyata kedua istilah tersebut berbeda dalam penggunaanya. Adapun perbedaan dari Financial Report (Pelaporan Keuangan) dan Financial Statement (Laporan Keuangan) adalah sebagai berikut :       Financial Statement Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Dimana kondisi keuangan suatu perusahaan tercermin dalam laporan keuangannya. Financial statement (laporan keuangan) merupakan o utput dari akuntansi. ü   Pengertian Financial Statement ( Laporan Keuangan) Laporan keuangan adalah ringkasan dari proses akutansi selama tahun buku  yang bersangkutan yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan den